PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
BAB
I
PENDAHULUAN
Perkembangan
tekologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa
dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi
terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran. (Rusman, dkk, 2011: 1).
Pembelajar dan
orang-orang yang berkepentingan dengan pendidikan dituntut memiliki kemampuan
memahami teknologi sesuai dengan kebutuhannya atau melek teknologi yang disebut
juga memiliki literasi teknologi karena akan berperan dalam kehidupan masa kini
dan masa yang akan datang. Pembelajar juga harus mengetahui bagaimana
menggunakan sepenuhnya teknologi informasi yang tidak hanya mengetahui atau
mengenal saja. (Munir, 2012: 41).
Dalam penerapan
teknologi pendidikan yang telah berlangsung ini sudah menunjukkan perkembangan
yang signifikan. Perkembangan itu masih harus ditingkatkan lagi untuk
menjangkau seluruh sektor pendidikan pada semua jenis, jalur dan jenjang
pendidikan termasuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Masih
banyak sektor lain yang sebenarnya merupakan bidang garapan teknologi
pendidikan yang belum tertangani. (Miarso, 2007: 149).
Dalam pelaksanaan
pembelajaran yang berbasis TIK, peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk
mengakses materi pelajaran. Sering terjadi dalam dunia pendidikan ketika guru
memberikan pelajaran, menggunakan metode yang pusat perhatian hanya tertuju
pada guru saja. Sehingga untuk dapat
mengembangankan sumber daya manusia yang berkualitas belum bisa tercapai. Untuk
itu dalam dunia pendidikan harus menggunakan pembelajaran yang berbasis
teknologi informasi.
Semua bentuk teknologi
adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu dengan tujuan
tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya,
dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Dalam bidang pendidikan juga
diperlukan teknologi untuk antara lain, menjangkau peserta didik atau warga
belajar ditempat yang jauh dan terasing, melayani sejumlah besar dari mereka
yang belum memperoleh kesempatan
pendidikan. (Miarso, 2007: 151). Untuk itu didalam makalah ini, penulis mencoba
memaparkan hasil diskusi kami mengenai pendidikan teknologi informasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pendidikan
Teknologi Informasi
Profesi
sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang terintegrasi baik secara intelektual,
akademik, sosial, pedagogis, dan profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan
pada sebuah kepribadian yang utuh. Sehinggs didalam menjalankan fungsinya
sebagai pendidik harus senantiasa dapat mengembangkan model-model pembelajaran
yang efektif, inovatif, dan relevan, salah satunya dengan memberdayakan proses
pembelajaran yang berlandaskan teknologi informasi.
Pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi berlangsung bukan hanya terjadi disatu
tempat seperti halnya sekolah atau perguruan tinggi, melainkan dapat dilakukan
dibanyak tempat yang berbeda. Pembelajaranpun tidak hanya terdiri dari satu
orang saja, melainkan banyak melibatkan orang. (Munir, 2012: 4). Berikut ini
akan terlebih dahulu dijelaskan mengenai definisi dari teknologi informasi.
1.
Definisi
Teknologi Informasi
Teknologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu: Technologia
yang berarti penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne berartikeahlian atau
keterampilan. Sedangkan menurut Vaza (2007), teknologi adalah sebuah proses
yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan sesuatu secara rasional. (Munir, 2012:
78-79).
Teknologi
dalam pendidikan mencakup semua alat yang dapat digunakan untuk menyajikan
informasi, khususnya yang berkenaan dengan pendidikan dan penilaian, seperti televisi
laboratorium bahasa, dan berbagai media yang diproyeksikan serta komputer. (Ishak
Abdul Hak, 2013: 135). Yang mana keberadaan teknologi didalam dunia pendidikan
sangat memberikan pengaruh yang besar bagi tercapainya keberhasilan dan
peningkatan hasil pembelajaran pada lembaga pendidikan tersebut.
Teknologi
pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu
yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis
masalah serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan
masalah, yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Sedangkan
definisi dari informasi adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai
input dalam menghasilkan informasi. Ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan dari informasi, yaitu: (1) Informasi merupakan hasil pengolahan
data, (2) memberikan makna, dan (3) berguna atau bermanfaat. (Munir, 2012: 79). Secara
sederhana, teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan
untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan
akurat. Menurut Abdul Kadir dan Terra (2003: 2), mengatakan bahwa teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi
dan nelakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.(Deni
Darmawan, 2012: 45-46).
Melalui
teknologi informasi tersebut, pada akhirnya akan terjadi peningkatan serta
melibatkan keterhubungan orang dalam bidang pendidikan karena segala sesuatu
yang menjadi pokok pembelajaran didalam lembaga banyak yang bersentuhan dengan
media teknologi. Sehingga keberadaan teknologi tersebut dapat membantu dan
meringankan dalam dunia pendidikan khususnya.
2.
Manfaat
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Pendidikan
yang berbasis teknologi informasi akan lebih terlihat dan terbaca ketika
didalam sebuah lembaga tersebut sudah menggunakan dan mengaplikasikan semua
yang berhubungan dengan media, baik dalam bagian administrasi maupun dalam
proses pembelajaran telah memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Sehingga
adanya teknologi informasi didalam pendidikan dapat meningkatkan kecepatan
untuk memperoleh bahan ajar (pendidik), serta tidak akan ketinggalan jauh
dengan negara-negara tetangga yang sudah lebih dulu memanfaatkan teknik
informasi tersebut.
Proses
pembelajaran pada awalnya adalah dengan ceramah dari pengajar dengan bantuan
peralatan papan tulis, kapur, gambar, atau model. Kemudian teknologi berkembang
menjadikan pengajar bisa memberikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi elektronik yang sederhana seperti OHP, slide atau film. Pengajar akan
terbantu dalam hal waktu, demikian juga dengan pembelajar itu sendiri (Munir,
2012: 48).
Pemanfaatan
teknologi informasi sangat membantu bagi pendidik dalam pelaksanaannya didalam
proses pembelajaran. Manfaat teknologi informasi bagi pendidik antara lain:
a. Memperluas
background knowledge guru
b. Pembelajaran
lebih dinamis dan fleksibel
c. Mengatasi
keterbatasan bahan ajar atau sumber belajar
d. Kontribusi
dan pengayaan bahan ajar atau sumber belajar
e. Implementasi
student active learning (Rusman dkk,
2011:75).
Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana pendidikan masih harus ditingkankan lagi
dengan cara memanfaatkan seoptimal mungkin dan mengaplikasikannya. Pemanfaatan
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, antara lain:
a. Memperoleh
berbagai informasi dari berbagai sumber informasi dengan Internet sebagai hasil
dan aplikasi dari teknologi informasi telah banyak digunakan sebagai sumber
informasi yang mudah, murah dan cepat untuk menunjang pendidikan.
b. Penyebaran
Informasi, informasi dapat diakses tanpa dibatasi jarak, ruang, dan waktu, bisa
dimana saja dan kapan saja.
c. Konsultasi
dengan tutor, dalam pendidikan jarak jauh pengajar dan pembelajar terpisah
secara fisik, maka dalam proses pembelajarannya dibantu oleh tutor. Pemanfaatan
layanan bisa menggunakan e-mail.
d. Perpustakaan
Digital, dengan perpustakaan digital ini pembelajar dapat mengakses secara online ke sumber-sumber ilmu pengetahuan
dengan cara mudah dan cepat.
e. Pembelajaran
online, dengan menggunakan
pembelajaran ini memungkinkan pengajar memberikan pelajarannya dan para
pembelajar menerima pelajaran tanpa harus berkumpul didalam kelas.(Munir, 2012:
40).
Pembelajaran
dengan pendidikan teknologi informasi akan dapat berjalan secara efektif jika
peran dari pengajar dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang
memberikan kemudahan pembelajar bukan sebagai pemberi informasi.
B.
Peranan
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
1.
Peran
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Didalam
suatu program pendidikan yang berkualitas, memiliki tanggung jawab yang utama dalam
memberikan pembelajaran seharusnya merupakan tanggungjawab dari seluruh anggota
lembaga pendidikan, termasuk juga tanggung jawab dalam hal desain pembelajaran
agar mengintregasikan dengan menggunakan teknologi informasi.
Peranan
teknologi informasi dalam pembelajaran ini juga selain membantu siswa dalam
belajar adalah memiliki peranan yang cukup berpengaruh untuk guru terutama
dalam pemanfaatan fasilitas untuk kepentingan memperkaya kemampuan
mengajarnya(Rusman dkk, 2011:75)
Penerapan
aplikasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor
kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.
Penerapan dan pengembangan teknologi informasi tidak hanya mengikuti trend
global saja melainkan merupakan suatu langkah strategis didalam upaya
meningkatkan akses dan mutu pendidikan tersebut, antara lain faktor sarpras,
sumberdaya manusia yang masih terbatas dan kurikulum yang belum siap untuk
menyongsong yang akan datang. (Munir, 2012: 34).
Hal
tersebut diatas dapat kita antisipasi dengan cara meningkatkan keingintahuan
kita terhadap perkembangan teknologi informasi sebagai suatu hal yang menjadi
kebutuhan didalam dunia pendidikan. Pendidikan teknik informasi juga penting
bagi peserta didik dan pendidik, guna memudahkan pekerjaan sehingga antara
keduanya dapat terjalin hubungan yang baik didalam proses pembelajaran.
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan
kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti
bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan
pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru
sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara
sengaja, sistematis dan berkesinambungan (Rusman dkk, 2011: 77).
Pelaksanaan
proses pembelajaran sebaiknya pengajar menggunakan media yang lengkap, sesuai
dengan keperluan dan melibatkan media yang menggunakan berbagai panca indera.
Untuk memenuhi keperluan itu, maka penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk
pembelajaran dan proses belajar yang menarik.
2.
Tujuan
Mempelajari Teknik Informasi
Didalam
dunia pendidikan, teknologi informasi pada umumnya bertujuan agar siswa
memahami alat teknologi informasi secara umum termasuk komputer itu sendiri
serta memahami informasi. Selain itu siswa dapat memahami bagaimana dan dimana
informasi tersebut dapat diperoleh, dan bagaimana cara pengaplikasiannya.
Secara khusus tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi adalah:
a. Menyadarkan
siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi yang ters berubah sehingga
siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajarai teknologi informasi
dan komunikasi.
b. Memotivasi
kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan
teknologi informasi sehingga siswa dapat hidup dengan mandiri dan percaya diri.
c. Mengembangkan
kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan
belajar dan beraktivitas dalam sehari-hari.
d. Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis teknologi informasi sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan secara optimal.
e. Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, inovatif, kreatif dan bertanggungjawab dalam
penggunaan teknologi informasi. (Rusman dkk, 2011: 75).
Dengan
tujuan dalam mempelajari teknologi informasi dan komunikasi tersebut,
diharapkan bahwa baik pendidik dan peserta didik khususnya dapat meningkatkan
lagi dalam mempelajari teknik informasi dan komunikasi. Karena dengan teknologi
informasi tersebut siswa dapat memperoleh pengetahuan yang tinggi, serta dapat
terampil dalam mengoperasikan media yang telah disediakan oleh lembaga
pendidikan.
Tujuan
yang lainnya dalam mempelajari teknologi informasi dan komunikasi , antara lain
telihat pada aspek berikut ini:
1) Pada
aspek kognitif
Dapat
mengetahui, mengenal, atau memahami teknologi informasi dan meningkatkan
pengetahuan dan minat pembelajar pada teknologi informasi.
2) Pada
aspek afektif
Dapat
bersikap aktif, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan teknologi
informasi dan menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi.
3) Pada
aspek psikomotor
Dapat
terampil dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk proses pembelajaran dan
dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk kemampuan dan minat pembelajar
terhadap teknologi(Munir, 2012:33).
C.
Perkembangan
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
1. Kedudukan TI dalam Pendidikan
1. Kedudukan TI dalam Pendidikan
Program
pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis teknologi paling
tidak akan memberikan multiplier effect
dan nurturing effect terhadap hampir
semua sisi pembangunan pendidikan sehingga TI berfungsi untuk memperkecil
kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan.
Pembangunan pendidikan berbasis TI setidaknya memberikan dua keuntungan.
Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih
apresiatif dan proaktif dalam memaksimalkan otensi pendidikan. Kedua,
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap
potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan lain TI dalam pendidikan, yaitu:
a. Mempermudah
kerja sama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak,
dan waktu.
b. Sharing Information,
sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan mempercepat
pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Virtual University, yaitu
dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. (Deni Darmawan,
2011: 4-5).
Dengan
adanya teknik informasi didalam kehidupan manusia ini sangat disayangkan
apabila dari sumber daya manusianya tidak mau meningkatkan kinerjanya dengan
memanfaatkan teknologi yang ada. Karena untuk zaman sekarang ini tiap-tiap
pendidik khususnya sudah harus mampu mengoperasikan dan mengaplikasikan dalam
kehidupan kesehariannya terutama dalam pembelajaran.
Penerapan
dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, akan menjadi landasan
sistem pendidikan masa yang akan datang yang mampu mengangkat harkat dan
nilai-nilai kemanusiaan dengan terciptanya pendidikan yang lebih bermutu dan
efisien sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia (Munir, 2012: 34).
Dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dimana peserta didik
memanfaatkan teknologi multimedia dan komputer untuk mengakses materi
pelajaran, berinteraksi dengan pendidik dan peserta didik lainnya, dan memperoleh
beberapa bentuk bantuan yang tersedia bagi peserta didik, sekaligus membantu
mengembangkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi bagi peserta didik
(Rusman dkk, 2011: 3). Sehingga dengan melihat perkembangan ini, maka sudah
bukan waktunya lagi seorang guru memberikan pengajaran secara konvensional yang
lebih dikenal dengan menggunakan model ceramah didalam penyampaian materi
didalam kelas. Alangkah lebih baik menggunakan pembelajaran nernasis teknologi
informasi.
2. Perkembangan
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Perkembangan
teknologi informasi telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam
berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Eric Ashby (1972) menyatakan bahwa
dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Pertama, terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada
seorang guru. Kedua, terjadi ketika
digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Ketiga, terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga
materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Keempat, terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti
radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Kelima, dengan dimanfaatkannya teknologi
informasi tercanggih, khususnya komputer dan internet untuk digunakan dalam
kegiatan pendidikan. (Rusman dkk, 2011: 78)
Komputer
digunakan sebagai media pendidikan memiliki keuntungan (Cole dan Chan, 1990)
sebagai berikut:
1. Meningkatkan
perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran
2. Meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar
3. Menyesuaikan
materi dengan kemampuan belajar siswa
4. Mengurangi
penggunaan waktu penyampaian materi
5. Membuat
pembelajaran lebih menyenangkan.
Penggunaan
komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi komputer tidak dapat
mengganti peran guru secara keseluruhan dalam pembelajaran. Komputer tidak lain
hanyalah alat bantu pembelajaran. Pembelajaran dengan komputer dan guru lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru saja atau
dengan komputer saja. (Ariesto Hadi Sutopo, 2012: 18-19).
Pemaparan
diatas memang benar adanya, bahwa didalam proses pembelajaran sangat bagus
untuk mengaplikasikan dan meningkatkan keterampilan pendidik dalam hal
teknologi informasi. Akan tetapi dengan adanya media yang demikian itu tidak
lantas menggantikan peran seorang guru didalam proses pembelajaran berlangsung.
Media tersebut tidak lain hanya sebatas alat untuk membantu memudahkan keduanya
dalam memahami dan memudahkan untuk lebih mengerti apa yang telah
disampaikannya.
Informasi
dan komunikasi sebagaimana teknologi juga sedang berkembang sangat pesat,
mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan perubahan terhadap cara hidup dan
aktivitas manusia sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan
mengalami perkembangan yang sangat pesat pula, diantaranya dengan adanya
pembelajaran jarak jauh. Tidak lain dengan memanfaatkan adanya teknologi
informasi tersebut (Munir, 2012: 29).
Semakin
meluasnya kemungkinan penggunaan internet dalam pendidikan dan pelatihan
menuntut pengelola pendidikan untuk mampu mengintegrasikan teknologi kedalam
lingkungan belajar mulai dari desain, pengembangan, penerapan, dan
pemeliharaan. Paling tidak ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya agar
teknologi informasi bisa terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru
atau dosen.
Sementara
itu, The International Society for
Technology in Education (ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All Teacher:
Foundation Standard (Lowther et.al. 2000: 132). Dalam standar ini
mengindikasikan bahwa para guru harus:
a. Memiliki
pemahaman umum dan kemampuan teknologi.
Hal
ini penting karena guru akan menggunakan komputer untuk menjalankan, mengakses,
menghasilkan dan mengolah data serta mempublikasikan hasilnya.
b. Mampu
menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional
dan personal.
Kemampuan
ini perlu dimiliki oleh guru karena guru akan menggunakan berbagai peralatan
untuk meningkatkan kemampuan profesionalismenya dan produktivitas mereka.
c. Harus
bisa mengintegrasikan teknologi kedalam kurikulum secara efektif.
Kemampuan
untuk mengintegrasikan komputer didalam kurikulum ini juga kemampuan yang harus
dimiliki, dalam hal ini guru akan menggunakan komputer dan teknologi terkait
lainnya untuk mendukung instruksional dalam kelas dan pelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya. (Rusman dkk, 2011: 418-419).
BAB
III
KESIMPULAN
Dari beberapa
pemaparan yang telah diuraikan diatas, dapat penulis ambil kesimpulan
bahwasanya dalam dunia pendidikan sekarang ini dalam menghadapi era
globalisasi, perlu adanya suatu kemauan untuk dapat menambah pengetahuan kita
dalam bidang teknologi informasi. Hal tersebut dilakukan semata mata untuk
kelancaran dan mempermudah pendidik dan peserta didik dapat saling berinteraksi
dengan baik didalam proses pembelajaran.
Teknologi informasi
tersebut, pada akhirnya akan terjadi peningkatan serta melibatkan keterhubungan
orang dalam bidang pendidikan karena segala sesuatu yang menjadi pokok
pembelajaran didalam lembaga banyak yang bersentuhan dengan media teknologi.
Sehingga keberadaan teknologi tersebut dapat membantu dan meringankan dalam
dunia pendidikan khususnya. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana
pendidikan masih harus ditingkankan lagi dengan cara memanfaatkan seoptimal
mungkin dan mengaplikasikannya.
Kegiatan belajar
dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses
pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan
secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku
aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi
belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan.
Sehingga dengan
melihat perkembangan ini, maka sudah bukan waktunya lagi seorang guru
memberikan pengajaran secara konvensional yang lebih dikenal dengan menggunakan
model ceramah didalam penyampaian materi didalam kelas. Alangkah lebih baik
menggunakan pembelajaran berbasis teknologi informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ariesto
Hadi Sutopo. (2012). Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Deni
Darmawan. (2011). Teknologi Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Deni Darmawan.
(2012). Pendidikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ishak
Abdulhak dkk. (2013). Teknologi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Munir.
(2012). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bnadung: Alfabeta.
Yusuf
Hadi Miarso. (2007). Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rusman,
dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komentar
Posting Komentar