PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan tekologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. (Rusman, dkk, 2011: 1). 
Pembelajar dan orang-orang yang berkepentingan dengan pendidikan dituntut memiliki kemampuan memahami teknologi sesuai dengan kebutuhannya atau melek teknologi yang disebut juga memiliki literasi teknologi karena akan berperan dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Pembelajar juga harus mengetahui bagaimana menggunakan sepenuhnya teknologi informasi yang tidak hanya mengetahui atau mengenal saja. (Munir, 2012: 41).
Dalam penerapan teknologi pendidikan yang telah berlangsung ini sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Perkembangan itu masih harus ditingkatkan lagi untuk menjangkau seluruh sektor pendidikan pada semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan termasuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Masih banyak sektor lain yang sebenarnya merupakan bidang garapan teknologi pendidikan yang belum tertangani. (Miarso, 2007: 149).
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang berbasis TIK, peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk mengakses materi pelajaran. Sering terjadi dalam dunia pendidikan ketika guru memberikan pelajaran, menggunakan metode yang pusat perhatian hanya tertuju pada guru saja. Sehingga untuk dapat mengembangankan sumber daya manusia yang berkualitas belum bisa tercapai. Untuk itu dalam dunia pendidikan harus menggunakan pembelajaran yang berbasis teknologi informasi.
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu dengan tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam  memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Dalam bidang pendidikan juga diperlukan teknologi untuk antara lain, menjangkau peserta didik atau warga belajar ditempat yang jauh dan terasing, melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh  kesempatan pendidikan. (Miarso, 2007: 151). Untuk itu didalam makalah ini, penulis mencoba memaparkan hasil diskusi kami mengenai pendidikan teknologi informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pendidikan Teknologi Informasi
Profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang terintegrasi baik secara intelektual, akademik, sosial, pedagogis, dan profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian yang utuh. Sehinggs didalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik harus senantiasa dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan relevan, salah satunya dengan memberdayakan proses pembelajaran yang berlandaskan teknologi informasi.
Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi berlangsung bukan hanya terjadi disatu tempat seperti halnya sekolah atau perguruan tinggi, melainkan dapat dilakukan dibanyak tempat yang berbeda. Pembelajaranpun tidak hanya terdiri dari satu orang saja, melainkan banyak melibatkan orang. (Munir, 2012: 4). Berikut ini akan terlebih dahulu dijelaskan mengenai definisi dari teknologi informasi.  
1.      Definisi Teknologi Informasi
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: Technologia yang berarti penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne berartikeahlian atau keterampilan. Sedangkan menurut Vaza (2007), teknologi adalah sebuah proses yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan sesuatu secara rasional. (Munir, 2012: 78-79). 
Teknologi dalam pendidikan mencakup semua alat yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi, khususnya yang berkenaan dengan pendidikan dan penilaian, seperti televisi laboratorium bahasa, dan berbagai media yang diproyeksikan serta komputer. (Ishak Abdul Hak, 2013: 135). Yang mana keberadaan teknologi didalam dunia pendidikan sangat memberikan pengaruh yang besar bagi tercapainya keberhasilan dan peningkatan hasil pembelajaran pada lembaga pendidikan tersebut.
Teknologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah, yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Sedangkan definisi dari informasi adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dari informasi, yaitu: (1) Informasi merupakan hasil pengolahan data, (2) memberikan makna, dan (3) berguna atau bermanfaat. (Munir, 2012: 79).   Secara sederhana, teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Menurut Abdul Kadir dan Terra (2003: 2), mengatakan bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan nelakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.(Deni Darmawan, 2012: 45-46).
Melalui teknologi informasi tersebut, pada akhirnya akan terjadi peningkatan serta melibatkan keterhubungan orang dalam bidang pendidikan karena segala sesuatu yang menjadi pokok pembelajaran didalam lembaga banyak yang bersentuhan dengan media teknologi. Sehingga keberadaan teknologi tersebut dapat membantu dan meringankan dalam dunia pendidikan khususnya.
2.      Manfaat Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Pendidikan yang berbasis teknologi informasi akan lebih terlihat dan terbaca ketika didalam sebuah lembaga tersebut sudah menggunakan dan mengaplikasikan semua yang berhubungan dengan media, baik dalam bagian administrasi maupun dalam proses pembelajaran telah memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Sehingga adanya teknologi informasi didalam pendidikan dapat meningkatkan kecepatan untuk memperoleh bahan ajar (pendidik), serta tidak akan ketinggalan jauh dengan negara-negara tetangga yang sudah lebih dulu memanfaatkan teknik informasi tersebut.
Proses pembelajaran pada awalnya adalah dengan ceramah dari pengajar dengan bantuan peralatan papan tulis, kapur, gambar, atau model. Kemudian teknologi berkembang menjadikan pengajar bisa memberikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik yang sederhana seperti OHP, slide atau film. Pengajar akan terbantu dalam hal waktu, demikian juga dengan pembelajar itu sendiri (Munir, 2012: 48).
Pemanfaatan teknologi informasi sangat membantu bagi pendidik dalam pelaksanaannya didalam proses pembelajaran. Manfaat teknologi informasi bagi pendidik antara lain:
a.    Memperluas background knowledge guru
b.    Pembelajaran lebih dinamis dan fleksibel
c.    Mengatasi keterbatasan bahan ajar atau sumber belajar
d.   Kontribusi dan pengayaan bahan ajar atau sumber belajar
e.    Implementasi student active learning (Rusman dkk, 2011:75).
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana pendidikan masih harus ditingkankan lagi dengan cara memanfaatkan seoptimal mungkin dan mengaplikasikannya. Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, antara lain:
a.    Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi dengan Internet sebagai hasil dan aplikasi dari teknologi informasi telah banyak digunakan sebagai sumber informasi yang mudah, murah dan cepat untuk menunjang pendidikan.
b.    Penyebaran Informasi, informasi dapat diakses tanpa dibatasi jarak, ruang, dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja.
c.    Konsultasi dengan tutor, dalam pendidikan jarak jauh pengajar dan pembelajar terpisah secara fisik, maka dalam proses pembelajarannya dibantu oleh tutor. Pemanfaatan layanan bisa menggunakan e-mail.
d.   Perpustakaan Digital, dengan perpustakaan digital ini pembelajar dapat mengakses secara online ke sumber-sumber ilmu pengetahuan dengan cara mudah dan cepat.
e.    Pembelajaran online, dengan menggunakan pembelajaran ini memungkinkan pengajar memberikan pelajarannya dan para pembelajar menerima pelajaran tanpa harus berkumpul didalam kelas.(Munir, 2012: 40).
Pembelajaran dengan pendidikan teknologi informasi akan dapat berjalan secara efektif jika peran dari pengajar dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan pembelajar bukan sebagai pemberi informasi.
B.  Peranan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
1.      Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Didalam suatu program pendidikan yang berkualitas, memiliki tanggung jawab yang utama dalam memberikan pembelajaran seharusnya merupakan tanggungjawab dari seluruh anggota lembaga pendidikan, termasuk juga tanggung jawab dalam hal desain pembelajaran agar mengintregasikan dengan menggunakan teknologi informasi.
Peranan teknologi informasi dalam pembelajaran ini juga selain membantu siswa dalam belajar adalah memiliki peranan yang cukup berpengaruh untuk guru terutama dalam pemanfaatan fasilitas untuk kepentingan memperkaya kemampuan mengajarnya(Rusman dkk, 2011:75)
Penerapan aplikasi teknologi informasi dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Penerapan dan pengembangan teknologi informasi tidak hanya mengikuti trend global saja melainkan merupakan suatu langkah strategis didalam upaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan tersebut, antara lain faktor sarpras, sumberdaya manusia yang masih terbatas dan kurikulum yang belum siap untuk menyongsong yang akan datang. (Munir, 2012: 34).
Hal tersebut diatas dapat kita antisipasi dengan cara meningkatkan keingintahuan kita terhadap perkembangan teknologi informasi sebagai suatu hal yang menjadi kebutuhan didalam dunia pendidikan. Pendidikan teknik informasi juga penting bagi peserta didik dan pendidik, guna memudahkan pekerjaan sehingga antara keduanya dapat terjalin hubungan yang baik didalam proses pembelajaran.
 Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan (Rusman dkk, 2011: 77).
Pelaksanaan proses pembelajaran sebaiknya pengajar menggunakan media yang lengkap, sesuai dengan keperluan dan melibatkan media yang menggunakan berbagai panca indera. Untuk memenuhi keperluan itu, maka penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk pembelajaran dan proses belajar yang menarik.
2.      Tujuan Mempelajari Teknik Informasi
Didalam dunia pendidikan, teknologi informasi pada umumnya bertujuan agar siswa memahami alat teknologi informasi secara umum termasuk komputer itu sendiri serta memahami informasi. Selain itu siswa dapat memahami bagaimana dan dimana informasi tersebut dapat diperoleh, dan bagaimana cara pengaplikasiannya. Secara khusus tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi adalah:
a.    Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi yang ters berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajarai teknologi informasi dan komunikasi.
b. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi sehingga siswa dapat hidup dengan mandiri dan percaya diri.
c.  Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan belajar dan beraktivitas dalam sehari-hari.
d. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal.
e. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, inovatif, kreatif dan bertanggungjawab dalam penggunaan teknologi informasi. (Rusman dkk, 2011: 75).
Dengan tujuan dalam mempelajari teknologi informasi dan komunikasi tersebut, diharapkan bahwa baik pendidik dan peserta didik khususnya dapat meningkatkan lagi dalam mempelajari teknik informasi dan komunikasi. Karena dengan teknologi informasi tersebut siswa dapat memperoleh pengetahuan yang tinggi, serta dapat terampil dalam mengoperasikan media yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan.
Tujuan yang lainnya dalam mempelajari teknologi informasi dan komunikasi , antara lain telihat pada aspek berikut ini:
1)   Pada aspek kognitif
Dapat mengetahui, mengenal, atau memahami teknologi informasi dan meningkatkan pengetahuan dan minat pembelajar pada teknologi informasi.
2)   Pada aspek afektif
Dapat bersikap aktif, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi.
3)   Pada aspek psikomotor
Dapat terampil dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk kemampuan dan minat pembelajar terhadap teknologi(Munir, 2012:33).
C.  Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan 
     1. Kedudukan TI dalam Pendidikan
Program pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturing effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan sehingga TI berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan pendidikan berbasis TI setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam memaksimalkan otensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas. Adapun kedudukan lain TI dalam pendidikan, yaitu:
a.    Mempermudah kerja sama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, dan waktu.
b.   Sharing Information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
c.    Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. (Deni Darmawan, 2011: 4-5).
Dengan adanya teknik informasi didalam kehidupan manusia ini sangat disayangkan apabila dari sumber daya manusianya tidak mau meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Karena untuk zaman sekarang ini tiap-tiap pendidik khususnya sudah harus mampu mengoperasikan dan mengaplikasikan dalam kehidupan kesehariannya terutama dalam pembelajaran.
Penerapan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, akan menjadi landasan sistem pendidikan masa yang akan datang yang mampu mengangkat harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dengan terciptanya pendidikan yang lebih bermutu dan efisien sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia (Munir, 2012: 34).
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dimana peserta didik memanfaatkan teknologi multimedia dan komputer untuk mengakses materi pelajaran, berinteraksi dengan pendidik dan peserta didik lainnya, dan memperoleh beberapa bentuk bantuan yang tersedia bagi peserta didik, sekaligus membantu mengembangkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi bagi peserta didik (Rusman dkk, 2011: 3). Sehingga dengan melihat perkembangan ini, maka sudah bukan waktunya lagi seorang guru memberikan pengajaran secara konvensional yang lebih dikenal dengan menggunakan model ceramah didalam penyampaian materi didalam kelas. Alangkah lebih baik menggunakan pembelajaran nernasis teknologi informasi.
             2. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Eric Ashby (1972) menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Pertama, terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Kedua, terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Ketiga, terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Keempat, terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Kelima, dengan dimanfaatkannya teknologi informasi tercanggih, khususnya komputer dan internet untuk digunakan dalam kegiatan pendidikan. (Rusman dkk, 2011: 78)
Komputer digunakan sebagai media pendidikan memiliki keuntungan (Cole dan Chan, 1990) sebagai berikut:
1.    Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran
2.    Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
3.    Menyesuaikan materi dengan kemampuan belajar siswa
4.    Mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi
5.    Membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
Penggunaan komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi komputer tidak dapat mengganti peran guru secara keseluruhan dalam pembelajaran. Komputer tidak lain hanyalah alat bantu pembelajaran. Pembelajaran dengan komputer dan guru lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru saja atau dengan komputer saja. (Ariesto Hadi Sutopo, 2012: 18-19).
Pemaparan diatas memang benar adanya, bahwa didalam proses pembelajaran sangat bagus untuk mengaplikasikan dan meningkatkan keterampilan pendidik dalam hal teknologi informasi. Akan tetapi dengan adanya media yang demikian itu tidak lantas menggantikan peran seorang guru didalam proses pembelajaran berlangsung. Media tersebut tidak lain hanya sebatas alat untuk membantu memudahkan keduanya dalam memahami dan memudahkan untuk lebih mengerti apa yang telah disampaikannya.
Informasi dan komunikasi sebagaimana teknologi juga sedang berkembang sangat pesat, mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan perubahan terhadap cara hidup dan aktivitas manusia sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat pula, diantaranya dengan adanya pembelajaran jarak jauh. Tidak lain dengan memanfaatkan adanya teknologi informasi tersebut (Munir, 2012: 29).
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet dalam pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu mengintegrasikan teknologi kedalam lingkungan belajar mulai dari desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Paling tidak ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya agar teknologi informasi bisa terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru atau dosen.
Sementara itu, The International Society for Technology in Education (ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All Teacher: Foundation Standard (Lowther et.al. 2000: 132). Dalam standar ini mengindikasikan bahwa para guru harus:
a.    Memiliki pemahaman umum dan kemampuan teknologi.
Hal ini penting karena guru akan menggunakan komputer untuk menjalankan, mengakses, menghasilkan dan mengolah data serta mempublikasikan hasilnya.
b.  Mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal.
Kemampuan ini perlu dimiliki oleh guru karena guru akan menggunakan berbagai peralatan untuk meningkatkan kemampuan profesionalismenya dan produktivitas mereka.
c.    Harus bisa mengintegrasikan teknologi kedalam kurikulum secara efektif.
Kemampuan untuk mengintegrasikan komputer didalam kurikulum ini juga kemampuan yang harus dimiliki, dalam hal ini guru akan menggunakan komputer dan teknologi terkait lainnya untuk mendukung instruksional dalam kelas dan pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. (Rusman dkk, 2011: 418-419).
BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa pemaparan yang telah diuraikan diatas, dapat penulis ambil kesimpulan bahwasanya dalam dunia pendidikan sekarang ini dalam menghadapi era globalisasi, perlu adanya suatu kemauan untuk dapat menambah pengetahuan kita dalam bidang teknologi informasi. Hal tersebut dilakukan semata mata untuk kelancaran dan mempermudah pendidik dan peserta didik dapat saling berinteraksi dengan baik didalam proses pembelajaran.
Teknologi informasi tersebut, pada akhirnya akan terjadi peningkatan serta melibatkan keterhubungan orang dalam bidang pendidikan karena segala sesuatu yang menjadi pokok pembelajaran didalam lembaga banyak yang bersentuhan dengan media teknologi. Sehingga keberadaan teknologi tersebut dapat membantu dan meringankan dalam dunia pendidikan khususnya. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana pendidikan masih harus ditingkankan lagi dengan cara memanfaatkan seoptimal mungkin dan mengaplikasikannya.
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan.
Sehingga dengan melihat perkembangan ini, maka sudah bukan waktunya lagi seorang guru memberikan pengajaran secara konvensional yang lebih dikenal dengan menggunakan model ceramah didalam penyampaian materi didalam kelas. Alangkah lebih baik menggunakan pembelajaran berbasis teknologi informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Ariesto Hadi Sutopo. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Deni Darmawan. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Deni Darmawan. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ishak Abdulhak dkk. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Munir. (2012). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bnadung: Alfabeta.
Yusuf Hadi Miarso. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme  Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN PERILAKU

PENGORGANISASIAN DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN